Sebelum kita bicara tentang peran
keputusan atau decision roles, kita
bahas tentang STP. Apa itu STP? STP merupakan singkatan dari Segmentation,
Targeting, dan Positioning.
Segmentation
atau segmentasi adalah proses
membagi pasar menjadi segmen-segmen berdasarkan karakteristik dan kebutuhan
pelanggan. Segmentasi juga bisa disebut sebagai mapping strategy, karena
di sini kita melakukan pemetaan pasar. Pemetaan ini merupakan proses yang
kreatif, karena pasarnya sebenarnya sama, namun cara pandang kita terhadap
pasar itulah yang membedakan kita dengan pesaing.
Sedangkan, Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda,
memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda pula. Dan mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga
dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli
di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
Segmentasi pasar juga dapat diartikan
sebagai :
1.Segmen
pasar : Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih
karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
2.Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau
kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.
Definisi
targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses pengevaluasian
segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara,prpinsi,atau
sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon. Sedangkan
menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli (buyers) yang
memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi
perusahaan.
Dari kedua definisi tersebut targeting
merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang
akan membeli produk dari perusahaan.
**Targeting adalah membidik target market yang telah kita
pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian
program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran
yang hendak kita tuju.
Definisi Positioning
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of
designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed
in the target customer mind”.
***Positioning adalah dengan upaya identifikasi,
pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan
demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus
(distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi
konsumen.
Segmentasi
pasar dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a.
Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang
berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan
akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial
dan menguntungkan.
b.
Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar
pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan,
dan agama. Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir
selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang
mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target
market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang
terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat
untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi
dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
c.
Psikografi
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup.
Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang
memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam
merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku
konsumen diobservasi melalui gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang
dianut (value) dan kepribadian (personality).
d.
Kebiasaan
Pada segmentasi kebiasaan yaitu dilihat dari pada pengetahuan,sikap,reaksi
mereka terhadap suatu produk. Seperti kebiasaan membeli,mengkonsumsi,dsb.
Nah, disini baru
kita ngomongin tentang peran keputusan atau decision roles. Terdapat lima peran
yang dimainkan orang dalam mengambil sebuah keputusan pembelian, yaitu:
- Pencetus(initiator),
orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau
jasa.
- Pemberi pengaruh(influenser),
seseorang dengan pandangan atau saran yang mempengaruhi keputusan.
- Pengambil keputusan(decider),
seseorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu keputusan pembelian –
apakah akan membeli atau tidak membeli.
- Pembeli(buyer),
orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
- Pemakai(user),
seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang
bersangkutan.
Contoh: Rina ingin membeli baju di
mall, lalu seorang SPG memberi saran untuk membeli baju bermotif bunga. Kemudian,
Rina memutuskan memilih dan membeli baju tersebut. Lalu memakainya sehari-hari.
Contoh lainnya:
Nina berangkat ke sekolahnya dengan
berjalan kaki setiap harinya. Melihat hal tersebut ibunya mengusulkan kepada ayah
Nina untuk membelikan dia sepeda. Setelah itu, ayah Nina pergi ke toko sepeda
dan berbincang dengan penjaga toko untuk memilih sepeda yang cocok buat Nina. Penjaga
toko tersebut menyarankan sepeda yang berukuran sedang dan berwarna coklat
kepada ayah, kemudian ayah memutuskan memilih sepeda itu dan membelinya. Lalu,
ayah memberikan sepeda tersebut kepada Nina dan dia menggunakannya untuk
berangkat ke sekolah setiap hari.
Dari contoh diatas kita bisa lihat
bahwa ibu Nina berperan sebagai pencetus (intiator),
penjajga toko berperan sebagai pemberi pengaruh (influenser), ayah Nina berperan sebagai pengambil keputusan (decider) dan pembeli (buyer), Nina berperan sebagai pemakai (user).